Senin, 15 Februari 2016

Paket Instalasi Listrik

Membangun rumah merupakan sebuah impian bagi masing-masing manusia. Dalam hal ini kami sebagai distributor alat listrik berusaha untuk membantu dan mempermudahkan dalam hal instalasi listrik khususnya. Ekonomi masing-masing orang juga berbeda-beda mulai dari kalangan elit, atas, menengah dan bawah. 

Kami memberikan solusi untuk semua kalangan dengan menyediakan berbagai macam alternatif paket instalasi listrik, diantaranya 
1. Paket Platinum dengan menyediakan segala produk yang branded kelas atas seperti: Boss, Schneider, Supreme, Panasonic Lamp dll.
2. Paket Gold dengan menyediakan produk seperti Panasonic, Eterna, Hager, Philips Lamp dll
3. Paket Silver dengan menyediakan produk seperti Broco, Pyramide, Clause, Omi dll.
4. Paket Ekslusive dengan mengkombinasikan antara paket-paket sebelumnya sesuai dengan permintaan. 

Kami akan memberikan harga yang kompetitif, dengan menyesuaikan budget. 

Segera Hubungi 
Surya Indah Abadi 
Plaza Kenari Mas
Lower Ground Blok B 105-106


Hasan Basri Electric
Bantarjati-Bogor

0812 9113 1050
0812 1978 2681
0857 1111 5432
ISMAIL
ialmazie@gmail.com

Kamis, 04 Februari 2016

Pengertian Saklar dan Cara Kerjanya

Pengertian Saklar dan Cara Kerjanya
Pengertian Saklar Listrik dan Cara Kerjanya – Saklar listrik (Switch) adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik.

Berikut ini beberapa contoh penggunaan saklar di peralatan-peralatan listrik maupun elektronik :
  • Tombol ON/OFF dan Volume Up Down di Ponsel
  • Tombol ON/OFF di TV, Tombol-tombol di Remote TV
  • Saklar dinding untuk menghidupkan dan mematikan lampu listrik
  • Tombol ON/OFF di Laptop atau Komputer
  • Tombol-tombol Keyboard pada Laptop atau Komputer
  • Tombol ON/OFF dan Tombol pilihan kecepatan di Kipas Angin
  • Dan masih banyak lagi.

Cara Kerja Saklar Listrik
Pada dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal. Saat kedua bilah konduktor tersebut terhubung maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut terputus.

Saklar yang paling sering ditemukan adalah Saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2 keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut diantaranya adalah Keadaan “Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open” atau “Buka”. Close artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan Open adalah terjadinya pemutusan aliran listrik.

Berdasarkan dua keadaan tersebut, Saklar pada umumnya menggunakan istilah Normally Open (NO) untuk Saklar yang berada pada keadaan Terbuka (Open) pada kondisi awal. Ketika ditekan, Saklar yangNormally Open (NO) tersebut akan berubah menjadi keadaan Tertutup (Close) atau “ON”. SedangkanNormally Close  (NC) adalah saklar yang berada pada keadaan Tertutup (Close) pada kondisi awal dan akan beralih ke keadaan Terbuka (Open) ketika ditekan.

Pole dan Throw Saklar
Saklar Listrik dapat digolongkan berdasarkan jumlah Kontak dan Kondisi yang dimilikinya. Jumlah Kontak dan kondisi yang dimiliki tersebut biasanya disebut dengan istilah “Pole” dan “Throw”.
Pole adalah banyaknya Kontak yang dimiliki oleh sebuah saklar sedangkan Throw adalah banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Saklar.
Berikut ini adalah beberapa contoh jenis Saklar Listrik yang digolongkan berdasarkan Pole dan Throw :
  • SPST : Single Pole Single Throw, yaitu Saklar ON/OFF yang paling sederhana dengan hanya memiliki 2 Terminal. Contohnya Saklar Listrik ON/OFF pada lampu.
  • SPDT : Single Pole Double Throw, yaitu Saklar yang memiliki 3 Terminal. Saklar jenis ini dapat digunakan sebagai Saklar Pemilih. Contohnya Saklar pemilih Tegangan Input Adaptor yaitu 110V atau 220V.
  • DPST : Double Pole Single Throw, yaitu saklar yang memiliki 4 Terminal. DPST dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPST yang dikendalikan dalam satu mekanisme.
  • DPDT : Double Pole Double Throw, yaitu saklar yang memiliki 6 Terminal. DPDT dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPDT yang dikendalikan dalam satu mekanisme.
  • SP6T : Single Pole Six Throw, yaitu saklar yang memilki 7 Terminal yang pada umumnya berfungsi sebagai Saklar pemilih. Jenis Saklar ini banyak ditemui dalam Rangkaian Adaptor yang dapat memilih berbagai Tegangan Output, misalnya pilihan output 1,5V, 3V, 4,5V, 6V, 9V dan 12V.
Selain jenis-jenis Pole dan Throw diatas, adanya juga 1P3T, 2P6T, TPST dan masih banyak lagi tergantung keperluan dan penerapannya.



Selasa, 02 Februari 2016

MCB dan Fungsinya

MCB dan Fungsinya
MCB merupakan kependekan dari Minniature Circuit Breaker. Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus, sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga pengaman beban lebih. MCB secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan. Arus nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia hantarkan, satuan dari arus adalah Ampere.
Banyak perangkat yang saat ini menggunakan listrik, mulai dari AC, Komputer/laptop, lampu dll. Kebanyakan pelanggan PLN di Indonesia saat ini masih menggunakan MCB 2 A, hal ini dikarenakan menggunakan daya 450VA (Volt Ampere). Standar tegangan di Indonesia adalah 220 Volt.

Satuan dari tegangan listrik: Volt
Satuan dari arus listrik: Ampere
Satuan dari hambatan listrik: Ohm
Satuan dari daya listrik: Watt
MCB sendiri terdiri dari MCB 1 Phasa, 2 phasa dan 3 phasa. Pada dasarnya MCB 2 phasa adalah gabungan dari dua buah MCB 1 phasa, sedangkan MCB 3 phasa merupakan gabungan tiga buah dari MCB 1 phasa.

Beberapa manfaat (fungsi MCB) adalah sebagai berikut ini:
1. Pengaman hubung singkat
Hubung singkat atau konsleting kerap sekali terjadi di rumah yang dapat  menyebabkan kebakaran. Contoh di pos ojek biasanya mengambil listrik langsung dari tiang listrik, listrik yang diambil tersebut langsung dilewatkan ke 
saklar kemudian diteruskan ke lampu dan beberapa perangkat elektronik lain. Jika suatu saat beban melebihi batas kemampuan kabel dan terjadi hubung singkat maka tak ada pengaman yang terpasang sehingga menyebabkan timbulnya panas dan bunga api, yang mengakibatkan kebakaran. 

2. Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik degan PLN, kontrak yang dilakukan adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah melebihi 450 secara otomatis MCB akan trip (putus). Misalnya daya 450 maka kabel yang akan dipasang adalah yang sesuai untuk daya 450. Semakin besar daya yang dikontrak maka penyesuaian kabel juga akan dilakukan. Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya panas dan terbakar. Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi pemakaian arus bisa jadi berhubung banyak orang yang awam tentang listrik terjadilah kebakaran dimana-mana akibat listrik.

3. Sebagai sakelar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai sakelar utama instalasi rumah kita. Jika kita ingin memasang lampu, steker dirumah kita maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik. Selain itu MCB juga bisa digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda bepergian dalam waktu yang lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar kota selama 1 minggu jangan lupa untuk mematikan aliran listrik dirumah anda dengan cara turunkan sakelar MCB.

Pada dasarnya pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh MCB berasal dari dua prinsip, yakni prinsip panas dan prinsip elektromagnetik. Prinsip panas digunakan saat MCB memutuskan arus karena beban lebih sedangkan prinsip elektromagnetik digunakan saat MCB mendeteksi adanya hubung singkat.